Jumat, 14 Maret 2014

Afirmasi Keadaan

Sebagai seorang wanita, telah menikah, telah memiliki satu orang anak, sedang mengandung dan masih menjadi karyawan dan harus menggendarai sepeda motor dengan jalan yang rusak parah. Ada banyak alasan untuk merajuk, mengeluh, bahkan marah-marah enggak jelas. Jika dipilih hal tersebut, apakah keadaaan akan menjadi lebih baik? apakah keadaan akan menjadi lebih nyaman buat aku, buat orang-orang disekeliling aku?

Jawabannya TIDAK. Dan aku tidak menginginkan hal tersebut terjadi begitu saja kepadaku, mungkin iya bisa jadi hal tersebut muncul dan berusaha menjebakku untuk mengikuti emosi dan pikiran-pikiran pendekku. Hal ini perlulah kiranya aku mengeluarkan jurus-jurus yang mampu mengelitik alasan-alasan untuk membuat malapetaka tersebut.

Hm, satu selalu ingat akan Allah dan mengembalikan semuanya kepada-Nya. Jika keadaan kita sedang berbaring tetap emosi, duduklah, jika duduk tetap emosi berdirilah, jika dalam keadaan berdiri emosi masih menempel, berwudhulah, sholatlah dan berdoa kepada Allah.

Dua, yang ini bukan hanya suamiku yang mengingatkan, namun sejak kecil bapak dan bulikku selalu mengulang kata-kata ini. "Lakukanlah segala sesuatu atas dasar ibadah" kalau sudah ada kalimat ini keluar atau aku ingat, hm..udara sejuk mengguyur persendian tubuhku, menjalani segala sesuatu rasanya ringan sekali.

Tiga, Afirmasi positif. "Dek, sudah beli buku tentang afirmasi positif, jangan hanya dibeli, baca dan implementasikan" woooow...aku serasa hanya membeli tanpa mengambil ilmu dari buku tersebut, oh...no. Afirmasi positif sebetulnya sangat mudah sekali dilakukan, hasilnya sangat luar biasa. Beberapa afirmasi positif sering aku lakukan. Baik di dalam rumah maupun ketika aku sedang berkendara di jalanan. 

Contoh Afirmasi positif di rumah, ketika kondisiku mulai payah dan lelah seketika pemandangan luar biasa terpampang. Rumah berantakan oleh mainan anak, cucian piring menumpuk dan dapur berserakan setelah memasak. Aku mencoba untuk menarik nafas dan berbicara pada diriku sendiri, AKU PASTI BISA MENYELESAIKANNYA. Done, tanpa harus marah-marah, tanpa harus aku berkoar-koar...hasilnya tenang, nyaman dan orang disekelilingku tidak gusar.

Contoh Afirmasi positif berkendara di jalan *yang semenjak banjir kemarin, lubang-lubangnya belum dibenahi pemerintah-alasannya tunggu setelah pemilu *eeeits gosip tukang ojek ya. Jika aku berkendara dalam keadaan murung,sedih, gusar bahkan menggerutu...lama nian sampai kantornya. Namun jika aku berkendara dengan riang, gembira dan ikhlas serta berbicara pada diriku, bahwa SEMUA AKAN BERLALU, eeeeh...tahu-tahu kok sudah sampai kantor ya, aku lupa nengok TK itu...rame enggak ya tadi? aku lupa kalau dibelokan itu kan, macet sekali... Nah, mau pilih yang mana? jika yang positif memberi aku manfaat yang baik.

Salam
Astin

4 komentar:

  1. Kalau sudah jelas kebaikannya, mending memilik afirmasi positif ya Mak :)

    BalasHapus
  2. terimakasih mak sudah mengingatkan....aku kadang masih suka ngomel...padahal anak2ku juga sudah besar2 tapi masih aja rumah bisa berantakan hehe...alasannya bisa macam2, capeklah, ga sempat, pulang sekolah langsung tidur dll....drpada ngomel kadang memang mesti lebih sabar dan mengingat kodrat kita sebagai ibu rumahtangga

    BalasHapus
  3. saya juga sering menggerutu kalau keadaan nggak sesuai sama keinginan, mak. tapi bener juga ya kalo menggerutu terus malah bikin badmood.. :(

    BalasHapus
  4. Memang terkadang ibu2 spt kita spt itu ya mak...tp bila menggerutu mslh jg tdk akn selesai...jd lbh baik belajar berfikir dan melakukan sesuatu yg positif ya mak...do more talk less..

    BalasHapus