Kamis, 27 Februari 2014

Pujian atau Interogasi Untuk Anak

Hallo selamat sore Bunda, Ibu, Mama, Ummi, Mimi, Emak...

Pernah familiar sama namanya, tapi kok beda ruang ya? iya, beda tapi sama ketak ketik tulisannya ya dari aku, nadanya juga mungkin mirip-mirip. Semoga di sini lebih konsisten karena ada tajuk 'kami', jadi bisa sapa saja, kan?

Begini, Faiz sedang hobi-hobinya bersepeda tapi bersepedanya tanpa mengenal waktu. Dari pagi hingga siang, dari siang hingga ke sore dan sore hingga ke malam. Nah, yang paling membuat aku rada-rada khawatir ya bersepeda kala siang ketika mentari sedang terik-teriknya.

Faiz beberapa tahun yang lalu

Dilarang? sudah pasti seluruh yang bisa Faiz jangkau langsung berpindah tempat. Pintunya dikunci? si embak disabet sapu. Dikekang? dapur berubah menjadi kolam renang. Ngelus dada terus pas pulang kerja, ada sederet laporan dari si embak, Faiz begini, Faiz begitu dan Faiz berulah bak anak yang memiliki perlawanan paling besar.

Sederhananya, si embak akhirnya mengalah daripada pangeran Faiz mengamuk tidak henti-hentinya di dalam rumah. Bersepedalah di bawah terik matahari *mentari yang paling panas membakar kulit Faiz yang emang  cokelat menjadi guteng. Meskipun asupan makanan tetap diberikan, bayangkan saja, siang hari loh ya, jam 11-14 siang, tentu saja pembakaran lemak dan kalorinya cukup terkuras, hasilnya? Faiz kuyus mak kiyis kiyis, guteng.

Berhubung sudah habis kata-kata manis untuk membujuk agar Faiz tetap di rumah pas siang hari, aku dengan menyesal mengatakan ini,
"Iz, bulan depan ummi mau ketemu temen-temen ummi. Kalau Badan Faiz kurus, hitam dan ileren kayak gini, ummi malu dan enggak mau kenalin Faiz sama temen-temen ummi"
Ihik, sadis banget emak satu ini. Dan jawaban dari Faiz lebih membuat kelu,
"Ummi kok gitu, Faiz aja kenal Ummi, kok ummi gak kenal Faiz...."
Meweeeeek, lah piye lagi toooh, Nak? akhirnya kupakai kesempatan ini untuk memasukan madu ke dalam pikirannya.
"La...malu-lah, anak ummi waktu kecil yang fotonya sering ummi lihatin ke temen-temen adalah, Faiz yang gemuk, yang gak hitam dan yang segar. Gimana coba biar Faiz gemuk, gak iteng, gak ilereen?"
Asyik, Faiz mulai melunak,
"Kalau mau gemuk, Faiz makan yang banyak dan bobo siang, Biar gak item, Faiz di rumah kalau siang..."
Asyik banget daaah, anak ummi. Jujur banget dach, beberapa hari ini hujan mengguyur Jabodetabek aku seneng gak ketulungan. Kenapa? kalau Faiz masih keluar di siang bolong, gak tambah guteng, heheeee. Laporan setiap hari dari si embak, tetap tidak berubah. Aduh, janji anak tinggal janji anak, daach!!!

Nah, kemarin sore aku masih mendapat laporan yang sama dari si embak, tapi tidak ada tindak kekerasan kepada si embak dan barang-barang yang ada di rumah. Tetep ngelus dada, tapi...akhirnya aku punya cara tersendiri. Berangkat tidur, aku ngomong baik-baik sama Faiz.
"Haiiii, anak ummi yang lucu tur imut. Makasih banget ya...ummi seneng banget tadi siang Faiz enggak main di luar. Enggak sepedaan di luar. Anak pinteeeeer sekali"
Look his eyes, narik nafas sebentar dan ada jeda ketika Faiz mau bicara,
"Em...Faiz tadi keluar siang-siang... Faiz enggak di rumah."
Iyaaaah...aku memasang muka sedih, tetap kulihat mata Faiz, ada rasa bersalah sepertinya tapi aku masih menunggu apa yang akan keluar dari mulutnya. 
"Tapi,. besok siang, Faiz enggak main di luar deech."
Bisa dibayangkan? ibu mana yang enggak seger ngedenger anak usia 4 tahun, bermain kata dalam menjawab seperti itu? Jika Faiz berumur 17 tahun, pasti akan aku anggap itu janji. Dan sore ini, aku pingin ngerti...apakah kata-kata itu dia inget betul hari ini? yang pasti, kalaupun Faiz tetap keluar di siang hari, masih aku gunakan pujian terlebih dahulu. Hihiii...iseng sih, pingin ngetes kejujuran Faiz, jujur kan ya anak kecil? teteeeep..anak kecil adalah orang terjujur di dunia. (tentu dalam catatan)

Faiz yang bertanggung jawab

So, enggak sabar pulang ketemu si anak tangguh dari rahimku.

Salam
Astin


5 komentar:

  1. semoga Faiz menepati janjinya, ya.

    Senengnya lihat senyum Faiz :)

    BalasHapus
  2. Yaela, jadi inget waktu kecil, dibilang harus tidur malah, sembunyi sembunyi keluar hihihi, hebatlah adek Faiz..

    BalasHapus
  3. hebat ya, sekecil itu udah belajar bertanggung jawab mak!

    BalasHapus